Regulasi Kebijakan Pesantren Pdf

Download Regulasi Kebijakan Pesantren Pdf PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Regulasi Kebijakan Pesantren Pdf book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Pergumulan sistem pesantren : transformasi menuju identitas baru

Eksistensi pesantren di Nusantara bukan hanya sebatas “ada”, namun lebih dari itu turut menyumbang dan membangun peradaban di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan Islam. Lembaga ini tidak hanya tumbuh dari segi kuantitas, tetapi juga secara subtantif berkembang dalam ruang kualitas hingga saat ini cukup mudah ditemukan diberbagai daerah, mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Dalam konteks ini, pesantren menjadi muldimensional yang mampu menjangkau nilai-nilai tradisionil sekaligus mampu berlayar dalam arus dan gelombang modernisasi pendidikan. Pesantren tidak mengenal dikotomic, lembaga ini tidaklah diperuntukkan untuk kaum abangan atau orang-orang berlatarbelakang ekonominya stabil tetapi juga ia dimasuki oleh masyarakat dari lapisan terendah sekalipun. Perkembangan pesantren sungguh menjadi sebuah keniscaya-an, paling tidak bila ditinjau dari sudut pandang demografis Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Ia tumbuh dari masyarakat untuk negeri, pesantren tentu saja mampun survive tanpa dukungan pemerintah sekalipun, karena mamang historical pesantren sejak awal tidak pernah dikooptasi oleh penguasa. Keadaan seperti ini pada gilirannya tentu saja memunculkan dinamika yang kompleks, dan juga tentu tidak berdampak baik untuk jangka panjang, karena itu dibutuhkan langkah konkret untuk mengakomodasi pesantren untuk dapat “diakui” secara formil dalam Sistem Pendidikan Nasional. Terbitnya Undang-undang No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren menunjukkan babak baru dalam sejarah perkembangan pesantren. Melalui UU tersebut, pesantren didesain untuk menjadi lembaga yang otoritatif dan adaptif dengan tanpa menghilangkan ciri khasnya. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, pesantren dihadapkan dengan berbagai standar yang disusun oleh Pemerintah, hal ini dilakukan untuk mengukur eksisntensi pesantren berdasarkanciri khasnya yang “terstandar” selama ini digaungkan di lingkungan pesantren. Apakah semua pesantren mampu mengukuti standar tersebut?; buku ini mencoba mengidentifikasi pesantren berdasarkan standar yang disebutkan dalam UU pesantren, kemudian untuk merekomendasi arah tranformasi sistem pesantren tersebut untuk ke depannya. Kajian ini secara spesifik dilakuan di Wilayah Kabupaten Mandailing Natal yang akrab dikenal dengan kota “santri”.
Educational Policy and the Politics of Change

Governments around the world are trying to come to terms with new technologies, new social movements and a changing global economy. As a result, educational policy finds itself at the centre of a major political struggle between those who see it only for its instrumental outcomes and those who see its potential for human emancipation. This book is a successor to the best-selling Understanding Schooling (1988). It provides a readable account of how educational policies are developed by the state in response to broader social, cultural, economic and political changes which are taking place. It examines the way in which schools live and work with these changes, and the policies which result from them. The book examines policy making at each level, from perspectives both inside and outside the state bureaucracy. It has a particular focus on social justice. Both undergraduate and postgraduate students will find that this book enables them to understand the reasoning behind the changes they are expected to implement. It will help to prepare them to confront an uncertain educational world, whilst still retaining their enthusiasm for education.
Islamic Da`wah in the West

Author: Larry Poston
language: en
Publisher: Oxford University Press
Release Date: 1992-06-04
This book explains the concept of Islamic "da'wah", or missionary activity, as it has developed in contemporary Western contexts. Poston traces the transition from the early "external-institutional" missionary approach impracticable in modern Western society, to an "internal-personal" approach which aims at the conversion of individuals and seeks to influence society from the bottom upwards. Poston also combines the results of a questionnaire-survey with an analysis of published testimonies to identify significant traits that distinguish converts to Islam.