Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses Dalam Karier Keluarga

Download Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses Dalam Karier Keluarga PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses Dalam Karier Keluarga book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses dalam Karier & Keluarga

Tidak sedikit orang yang ragu apakah dirinya bisa sukses atau tidak. ÔFaktor XÕ agaknya telah berurat akar dalam benak mereka. Tidak heran jika inisiatif atau usaha apapun yang mereka ambil acapkali bukan didasari tujuan untuk merengkuh sukses, melainkan sekadar upaya untuk mempertahankan hidup. Setiap orang bisa memastikan kesuksesan dalam hidupnya. Apa yang disebut sebagai Ôfaktor XÕ sebenarnya tidak lebih dari sesuatu yang belum bisa dimengerti oleh akal manusia. Lantas, bagaimana cara memastikan kesuksesan dalam hidup? Kesuksesan harus bisa kita pastikan jauh-jauh hari. Namun, meski masing-masing orang bisa memastikan kesuksesan, mereka memiliki waktu yang tidak sama untuk meraihnya. Sebagian sanggup meraih sukses dalam waktu yang relatif singkat, sebagian yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Jadi, bagaimana cara memastikan kesuksesan agar bisa segera kita raih? Islam mengingatkan bahwa selain kerja keras, kita juga perlu mengiringi segala aktivitas dengan ingat (zikr) terhadap Tuhan. Menyertakan Tuhan dalam berbagai aktivitas bukan saja dapat memastikan kesuksesan, namun juga meningkatkan kecepatan datangnya kesuksesan tersebut. Penasaran bagaimana hal itu bisa terjadi? Cari jawabannya dalam buku ini! Buku persembahan penerbit QultumMedia penerbitqultummedia
GOOD GREAT BEYOND

Mengusung tema buku “Semangat menjadi pribadi yang berkesadaran diri menju tantangan perbaikan mutu melalui penguatan pendidikan berkarakter pada buku keempat ini yang diberi judul “good great beyond (menjadi pribadi penuh kesadaran diri menuju akreditasi mandiri)”. Penulisan ini, mengisahkan serial karakter versi lanjutan, Bagian satu buku ini ada porsi siswa sebagai subjek pendidikan, bagaimana siswa menjadi Good dalam keseharian disekolah, rumah dan masyarakat. Di ajarkan praktik membangunkan karakter melaluinkesadaran diri dalam keseharian. Sehingga ketika di rumah anak mampu menjadi distibutor kebaikan pikiran, perasaaan dan tindakan kepada orang tua. Serta bagaimana mempelajari dan memahami serta praktik langsung tentang soft skill, seperti living skill, adaptive skill dan thinking skill, tidak lupa dipelajari moral dan etika skill untuk menyiapkan anak bertanggung jawab akan masa depan nya sebagai pemimpin. Pada bagian kedua buku ini menuju Great, penulis mengajak pendidik dan orang tua (keluarga) sebagai subjek pendidikan memberikan contoh dan me-support secara maksimal dan optimal di dunia pendidikan dengan berbagai cara dan metode agar anak menyenangi pembelajaran melaluai literasi kebudayaan, literai keuangan, literasi bahasa , literai kunjungan kepustakaan, dan literasi komunikasi dan bahasa serta digital informasi untuk menjadi great dalam bidang pendidikan sehingga anak mampu bersaing dan menyesuaikan perkembangan jaman di era globalisasi dan millenial serta era disruption dalam revolusi industri 4.0. dan percepatan menuju revolusi industri 5.0. Sedangkan bagian ketiga dari buku ini merupakan kebijakan dan arahan bagaimana menjadi beyond, sehingga setiap anak, pendidik dan lembaga mampu menjadikan dirinya pribadi berkesadaran diri menuju akreditasi mandiri yang sesuai dan diamanatkan undang undang dasar 1945. Dalam menjalankan misi, visi tujuan pendidikan nasional, di latar belakangi oleh perlunya dilakukan penjaminan mutu pendidikan secara umum, dan juga bagaimana pegertian penjaminan mutu serta manfaat pendidikan melalui peningkatan mutu melalui akreditasi mandiri, dan perlu diperluas melalui pembinaan yang berkelanjutan yang lebih komprehensif, membantu mengembangkan kompetensi pendidik dalam mengemban tanggung jawabnya dimasa yang akan datang di dalam memenuhi kebijakan pembangunan pendidikan nasional tahun 2020 dan untuk mencapai nawacita president, terkait juga dengan empat pilar kebangsaan, salah satunya adalah melaksanakan amanat UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 1 dimana setiap warga-negara berhak mendapat pendidikan yang layak, termasuk didalamnya adalah bagaimana kebutuhan setiap warga negara mendapat jaminan mutu dan kualitas pendidikan yang baik dan merata. Permasalahan dari mutu pendidikan dilapangan seperti luas daerah, jangkauan, sumber daya manusia dan kualitas manusia, sarana dan prasarana, serta anggaran pembiayaan secara teori mudah diucapkan akan tetapi dalam pelaksanaan sangatlah sulit diterapkan, disaat yang sama harus di selesaikan bagaimana pencapaian secara nasional mampu diserap dan dinikmati secara adil, transparan dan bermanfaat untuk anak cucu kita kelak di Repubik Indonesia tercinta.
Kepemimpinan Kiai: Apakah Kiai Representasi Pemimpin Ideal Menurut Agama Islam?

Author: Tim Redaksi Majalah Tebuieng
language: id
Publisher: Majalah Tebuireng
Release Date: 2018-09-01
Menyelisik Kriteria Pemimpin Menurut Islam (Apakah kiai atau ulama adalah representasi pemimpin paling ideal menurut Islam?) Pemimpin adalah hal paling krusial untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak bisa mencapai cita-cita bersama tanpa adanya seorang pemimpin. Dalam sebuah Hadis diriwayatkan, “Bila ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR. Abu Dawud). Hadis tersebut memberi pesan bahwa pemimpin adalah hal penting dalam aktivitas bersama. Tiga orang adalah gambaran kecil sebuah kelompok. Jika diperluas, bisa kita sebut menjadi kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Hadirnya pemimpin membuat kerumunan masa yang jumlahnya banyak menjadi terorganisasi: ada tujuan, pembagian peran, dan aturan yang ditegakkan bersama. Seorang pemimpin boleh memiliki prestasi individu yang gemilang, tetapi hal itu tidak berarti apapun bila pemimpin tersebut tidak mampu membuat masyarakatnya mengembangkan potensi mereka sehingga hidup maju dan sejahtera. Urgensi kehadiran pemimpin menjadi terkikis seiring maraknya perilaku pemimpin di negeri ini yang melanggar hukum, bahkan secara terang-terangan dan tanpa rasa malu. Sehingga pemimpin yang mulanya menjadi harapan untuk bisa membuat maju dan sejahtera hidup masyarakat berbalik menjadi menyengsarakan hidup rakyat. Krisis pemimpin yang adil membuat kita berpikir dan sangat berhati-hati dalam memilih pemimpin. Dalam Islam, sosok kriteria pemimpin yang sempurna adalah Rasulullah Muhammad Saw. Harus ada empat sifat yang dimiliki pemimpin untuk bisa disebut adil, adalah siddiq, amanah, fatonah, dan tabligh. Dalam Al Quran tidak dijelaskan secara spesifik dan terperinci tentang sosok pemimpin yang sesungguhnya. Karena memang Al Quran bukan buku petunjuk teknis yang mesti membahas sesuatu lengkap persifatan dan karakter lengkap. Namun para ilmuwan menyepakati adalah sifat adil. Siapa tangguh menerapkan keadilan, dialah sejatinya sosok manusia yang bertakwa (Al Maidah: 8). Pemimpin yang baik tentu perlu mengenal bahkan harus paham tentang adil dan empat sifat di atas. Karena empat sifat itu melekat pada diri Rasul maka para pewaris Rasul, dalam hal ini adalah ulama memiliki potensi untuk lebih paham dan mampu menerapkan dalam praktiknya. Lalu siapakah ulama itu? Siapa saja yang memiliki keahlian yang mendalam tentang suatu ilmu, dan tidak terbatas pada ilmu agama saja. Agar lebih spesifik, pembahasan kali ini adalah mencari pemimpin yang sesuai dengan pandangan Islam, hal itu kemudian mengerucut kepada sosok kiai atau ulama. Apakah mereka bisa disebut sebagai representasi pemimpin yang adil dan ideal untuk saat ini sesuai dengan anjuran Islam? Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. (Redaksi)