Yang Nge Tren Di Tahun 80 90 An

Download Yang Nge Tren Di Tahun 80 90 An PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Yang Nge Tren Di Tahun 80 90 An book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Yang Nge-Tren di Tahun 80 & 90-an

Author: Nicko Krisna
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2016-09-15
Mari bernostalgia ke masa-masa tanpa beban itu. Langit rasanya lebih biru dan rumput lebih hijau. Masa ketika lapangan terbuka masih banyak dan kita biasa bermain bertelanjang kaki di situ. Zaman ketika hanya main kelereng atau hujan-hujanan sudah membuat kita girang setengah mati. Juga ketika cara berkomunikasi jarak jauh hanya lewat surat, kartu pos, atau telepon rumah. Saat itu, segalanya masih organik. Dan rasa suka dan bahagia yang kita dapat pun rasanya lebih murni dan bebas. Masa itu kita kenang sebagai era ‘80 dan ‘90an, yang ditandai dengan busana berwarna-warni, gaya rambut jabrik dan kriwil, aksesori gede-gede, sepatu docmart, celana baggy, dan aneka atribut khas lainnya. Masa yang juga bertabur lagu, fi lm, buku, majalah, hingga serial TV, fi lm mandarin, sampai telenovela yang betul-betul bagus. Ini adalah salah satu era terbaik yang ingin kita kenang selamanya. Nicko Krisna, salah satu dedengkot grup 80 & 90an di berbagai media sosial mengajak kita kembali ke masa bahagia lewat buku ini. Sebagai generasi yang sangat menikmati masa itu, Nicko menyajikan hal-hal yang ngetren di tahun ’80 dan 90an, mulai dari musik, fashion, fi lm, buku dan majalah, tempat nongkrong favorit remaja di beberapa kota besar, hingga gaya anak sekolah dan remaja pacaran! Ditulis dengan gaya penulisan majalah remaja tahun-tahun itu, kita akan dibawa bernostalgia ke masa suka cita. Sebagai generasi yang saat itu jadi pengikut dan penikmat trennya, kita sangat layak mendapat sensasi rasa kembali ke masa itu.
#Kami Ahok

Author: Threes Emir
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2017-08-07
“Sambil makan bubur ikan kerapu, saya mengatakan pada Ahok bahwa di daerah Jakarta Pusat tidak ada resto Betawi yang enak, tempat kita bisa menikmati sayur besan dan pecak gurami.” (Bondan Winarno) “Saya dari dulu kurang setuju dengan cara Ahok menyerang lawannya. Tetapi, saya salut dia berani terjun ke politik, di antara banyak politikus yang memperkaya diri dan korupsi. Semoga ia tetap menjadi Purnama (bulan) di jagat politik Indonesia.” (Ignatius Haryanto) “Ketika keturunan Tionghoa masih gamang masuk ke pemerintahan karena takut kariernya seret, Ahok menceburkan diri. Dan, tidak tanggung-tanggung sampai menduduki kursi Gubernur Ibu Kota. Ia bahkan tidak malu menggunakan nama Cina-nya: Ahok, yang lebih terkenal daripada Basuki.” (Margareta Astaman)
Paper Boats

She's a free-spirited dreamer. He's a brilliant painter. But now their shared passion for art has turned into something deeper... For as long as she can remember, Kugy has loved to write. Whimsical stories are her passion, along with letters full of secret longings that she folds into paper boats and sets out to sea. Now that she's older, she dreams of following her heart and becoming a true teller of tales, but she decides to get a "real job" instead and forget all about Keenan, the guy who makes her feel as if she's living in one of her own fairy tales. Sensitive and introverted, Keenan is an aspiring artist, but he feels pressured to pursue a more practical path. He's drawn to Kugy from first sight: she's unconventional, and the light radiating from her eyes and the warmth of her presence pull him in. They seem like a perfect match--both on and off the page--but revealing their secret feelings means risking their friendship and betraying the people they love most. Can they find the courage to admit their love for each other and chase their long-held dreams?