Shalatnya Para Ahli Thariqah

Download Shalatnya Para Ahli Thariqah PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Shalatnya Para Ahli Thariqah book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Shalatnya Para Ahli Thariqah

SAMPAI saat ini, pemahaman tentang shalat dan praktik pelaksanaannya masih dianggap remeh oleh sebagian umat Islam. Banyak yang melaksanakan shalat, akan tetapi tidak memahami esensi shalat dengan benar, dan praktik ibadah shalat yang sesuai dengan contoh Rasulullah SAW. Bahkan ada praktik shalat yang menyimpang dari ajaran baginda Nabi Muhammad SAW, yang biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu atau masyarakat awam yang masih belum benar-benar memahami makna dan praktiknya. Persoalan ini sesungguhnya terletak pada pandangan umat Islam terhadap shalat. Ketika pandangan tersebut berbeda, maka pemahaman dan praktik shalat yang muncul akan berbeda pula. Pada buku ini yang menjadi fokus kajian adalah kelompok-kelompok tarekat yang berlokasi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perspektif jama‘ah tarekat terhadap pemahaman dan praktik shalat yang dilakukan. Setting penelitiannya adalah Kota Pontianak dan sekitarnya, di mana perkembangan tarekat sangat pesat. Ada banyak tarekat yang berkembang di wilayah ini, namun yang dijadikan objek penelitian di antaranya adalah Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah dan Tarekat Al-Mu‘min. Pemilihan atas ketiga tarekat tersebut, dikarenakan ketiga tarekat ini memiliki sekretariat yang cukup representatif untuk dilakukan penelitian. Selain itu, banyak kegiatan-kegiatan rutin yang dilaksanakan di berbagai tempat di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya. Melihat banyaknya jama‘ah, adanya sekretariat dan rutinnya kegiatan tarekat-tarekat ini, peneliti memandang bahwa pemilihan ketiga tarekat ini dapat mewakili perspektif shalat penganut tarekat, terutama di Kota Pontianak dan sekitarnya. Dalam buku ini metode penelitian yang digunakan untuk mengungkap persoalan-persoalan tersebut adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang didukung oleh data lapangan berupa hasil wawancara tertulis, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawan-carai beberapa responden dan melakukan observasi langsung serta dokumen-dokumen yang terkait. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam hal ini, penulis berusaha menggambarkan tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi pada jama‘ah-jama‘ah atau penganut ketiga tarekat yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya jama‘ah atau penganut tarekat memiliki beberapa perbedaan dalam memahami makna shalat, praktik. Akan tetapi meskipun berbeda dalam beberapa hal, mereka juga sama untuk hal-hal lainnya. Seperti mengenai pemahaman tentang shalat, di setiap tarekat meyakini bahwa shalat tidak sekadar perbuatan lahiriah, tapi juga merupakan perbuatan batiniah. Selain itu dalam praktik shalat umumnya setiap tarekat mengikuti Mazhab Imam Syafi‘i. Sedangkan untuk mencapai tingkat kekhusyu‘an dalam shalat tarekat-tarekat tersebut melakukan zikir-zikir secara rutin guna membersihkan hati/qalbu. Namun seperti yang telah dikatakan di awal, juga ada beberapa perspektif yang berbeda yang diyakini oleh tarekat-tarekat tertentu dalam memahami makna shalat dan praktik shalat. Kata kunci: khusyu‘, shalat, dan tarekat.
Sejarah & eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat

Penulisan buku ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh kedua peneliti, dengan judul, “Melacak Akar Sejarah dan Eksistensi Tasawuf di Kalimantan Barat”. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang bagaimana sejarah tasawuf di Kalimantan Barat; eksistensinya dan pengaruhnya pada kehidupan beragama masyarakat sejak awal penyebaran Islam hingga saat ini. Buku yang merupakan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan kajian selanjutnya mengenai pola dakwah sufistik yang dikembangkan oleh para ulama di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan penelusuran kepustakaan terlebih dahulu untuk menemukan bahan awal mengenai keberadaan tasawuf di Kalimantan Barat. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan di berbagai markas pembelajaran tasawuf yang ada sekaligus melakukan wawancara kepada pimpinan/pengurus/jama’ah yang dapat ditemui di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode snowballing, dari satu tempat ke tempat yang lain. Data kepustakaan dipadukan dengan data lapangan, untuk kemudian dianalisis secara kritis mengenai keabsahan data yang terkumpul. Selanjutnya dilakukan penulisan kronologis sejarah tasawuf berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya secara bersamaan dengan penampilan (display data). Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan, peneliti menemukan beberapa point penting mengenai sejarah dan eksistensi tasawuf di Kalimantan Barat sebagai berikut: 1) Eksistensi tasawuf diketahui sejak datangnya Syeikh Hussein al-Qadri di Negeri Matan, Ketapang; 2) Perkembangan Tasawuf dimulai sejak murid-murid Syeikh Ahmad Khatib Sambas pulang dari haji dan mengajarkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Ajaran Syeikh Ahmad Khatib Sambas melalui murid-muridnya ini tidak berlangsung lama, karena ketika mereka wafat, ajaran itu tidak banyak bisa dikembangkan lagi. Kemunculan tokoh-tokoh Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dari luar Kalimantan Barat, cukup berhasil menumbuhkan kembali semangat bertasawuf, akan tetapi itu pun tidak berlangsung lama. Belakangan, muncul Syeikh Jayadi M. Zaini di Sambas, yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah; 3) Banyak tarekat-tarekat lain yang juga eksis dan berkembang di Kalimantan Barat, seperti: Tarekat Naqsyabandiyah Muzhariyah, Tarekat Haq Naqsyabandiyah, Tarekat Al-Mu’min, Tarekat Shiddiqiyah dan Tarekat Sammaniyah; 4) Keberadaan tarekat-tarekat di Kalimantan Barat memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kehidupan beragama masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh 3 (tiga) indikator, yaitu: Pertama, diterimanya Islam dengan baik di masyarakat yang sebelumnya sudah beragama; Kedua, sikap toleransi beragama yang tinggi di Kalimantan Barat; Ketiga, Islamisasi budaya leluhur yang masih berkembang dengan tanpa mengurangi nilai-nilai budaya yang ada.
Titian Para Sufi & Ahli Makrifah

Author: Syekh H. Dr. Ahmad Sabban al-Rahmaniy Rgg. M.A. bin asy-Syeikh al-‘Arif Billah Abdurrahman Rajagukguk
language: id
Publisher: Prenada Media
Release Date: 2019-04-01
Buku ini, bukan hanya penting untuk dimiliki dan dibaca, tapi diharapkan menjadi rujukan atau penguat hujjah dalam mengamalkan ajaran Thoriqoh Naqsyabandiyah dan thoriqoh muktabarah yang lainnya. Sangat disadari, bahwa saat ini, di tengah bergejolaknya banyak paham, buku yang berkenaan thoriqoh kurang memadai. Thoriqoh memang wilayah utamanya hati, jiwa, dan ruh, sehingga para ahli thoriqohlebih “serius” untuk “mengurusi” wilayah spiritual ini agar dekatkepada Allah daripada melayani “kepanikan-kepanikan” orang yang tidak mengerti thoriqoh. Buku persembahan penerbit Prenada Media