Setangkai Cinta Berbuah Surga

Setangkai Cinta Berbuah Surga

Setangkai Cinta Berbuah Surga PENULIS: Azka ISBN : 978-623-281-072-3 Terbit : Mei 2020 Sinopsis: Perempuan berpipi merah itu berhasil menyelesaikan cita-cita besarnya. Tiga puluh juz dari kitab sucinya mampu ia hafal dan mendapatkan predikat mutqin. Kejadian di terminal Metromini menjadi awal teror bagi hidupnya. Di balik semua teror yang terjadi, dalang dari semua itu tak lain rencana dari lelaki yang ia kenal baik sebelumnya. Seorang tukang sandal menjadi anugerah terbesar bagi hidup perempuan shalihah itu. Lelaki penjual sandal tak segan mempertaruhkan nyawa bagi perempuan yang ditolongnya saat teror menghantuinya sampai di ambang kematian. “Yaa Allah, kalau memang aku jatuh cinta, jatuhkan aku dalam lautan cinta-Mu. Agar dengan-Mu aku tak semakin jauh, menjaga iman di akhir nafasku untuk tetap utuh.” Air matanya berlomba turun. Kelopaknya basah. Akankah perempuan itu selamat dari teror? Siapa yang akan mendapatkan kesucian jiwa dan cintanya? Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Don't Be Sad

Beauty Is a Wound

The English-language debut of Indonesia's rising star. The epic novel Beauty Is a Wound combines history, satire, family tragedy, legend, humor, and romance in a sweeping polyphony. The beautiful Indo prostitute Dewi Ayu and her four daughters are beset by incest, murder, bestiality, rape, insanity, monstrosity, and the often vengeful undead. Kurniawan’s gleefully grotesque hyperbole functions as a scathing critique of his young nation’s troubled past:the rapacious offhand greed of colonialism; the chaotic struggle for independence; the 1965 mass murders of perhaps a million “Communists,” followed by three decades of Suharto’s despotic rule. Beauty Is a Wound astonishes from its opening line: One afternoon on a weekend in May, Dewi Ayu rose from her grave after being dead for twenty-one years.... Drawing on local sources—folk tales and the all-night shadow puppet plays, with their bawdy wit and epic scope—and inspired by Melville and Gogol, Kurniawan’s distinctive voice brings something luscious yet astringent to contemporary literature.