Ratu Adil Memoar Seorang Skizofren

Download Ratu Adil Memoar Seorang Skizofren PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Ratu Adil Memoar Seorang Skizofren book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Ratu Adil: Memoar Seorang Skizofren

Author: Satira Isvandiary
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2011-09-07
Kala itu awal Februari 1997. Aku teramat malas bepergian, ke pekarangan saja enggannya luar biasa. Betahku hanya satu, di dalam rumah, khususnya di pojok kamar, hanya untuk duduk bersimpuh, bertopang dagu. Ketika rasa pusing menyerang begitu dahsyat, sering kali tanganku mencengkeram kepala dan menjambak-jambak rambut.... Aku teringat lagi perceraianku dengan Mas Jatmiko, juga kedua anakku. Kusesali pernikahanku, kenapa harus memilih dia... Aku merasa menjadi manusia buangan yang tidak berdaya, sangat bodoh sebagai manusia, terjebak dalam penyesalan karena rumah tanggaku sudah kandas. Kesedihan dan lamunan itu akhirnya membawaku ke dunia lain. Dan aku sungguh hidup di dunia lain itu. Gelar Ratu Adil itulah yang kusandang dalam pengembaraanku di alam lain. Bentuk dasar tubuh gaibku adalah ular naga yang memiliki bermacam-macam rupa... Aku tak kenal batas ruang dan waktu. Aku sanggup berkomunikasi dengan segala makhluk yang kutemui, mulai kuman sampai kera, dari bangsa jin sampai setan, para tokoh termashyur dunia, bahkan malaikat Jibril. “Evie beruntung memiliki seorang ibu dan keluarga yang amat mendukung hingga dapat melakukan hal-hal yang membanggakan, seperti menulis buku ini. Saya sangat senang menyaksikan perkembangannya dan berharap buku ini menginspirasi kita untuk bisa memahami mereka yang mengalami guncangan jiwa dan mendampingi mereka agar lebih cepat pulih dan bisa kembali hidup normal di dunia nyata.” —Dr. Diana Cahyani, dokter yang menangani penulis selama di RSJ Grhasia Yogyakarta “Saya tidak pernah membayangkan akan bertemu lagi dengan Evie seperti sekarang ini, Evie yang sudah tidak ada keinginan untuk bunuh diri, dan bahkan Evie yang sudah mampu menulis buku mengagumkan ini. Sebuah kisah yang akan menyadarkan kita untuk lebih peduli pada sesama yang mengalami gangguan jiwa. Saya sangat bangga pernah menjadi perawatnya.” —Indarti, perawat yang menangani penulis selama di RSJ Grhasia Yogyakarta
Pemulihan Skizofrenia: Dimensi Klinis, Psikologis, Sosial-Budaya, dan Agama

Istilah umum untuk gangguan skizofrenia (dan gangguan jiwa berat lainnya) adalah ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Menurut penulis, istilah ini cocok jika digunakan pada pasien di rumah sakit yang sedang menjalani pengobatan, atau orang yang masih dikuasai oleh gejala gangguan. Bagi ODGJ yang sudah bisa mengontrol gejala dan mulai mengembangkan dirinya, meskipun masih ada gejala, maka istilah yang paling sesuai adalah 'penyintas jiwa' atau disingkat sebagai 'penyintast. Buku ini memberikan wawasan yang luas tentang pemulihan. Penulis menggunakan dua perspektif, yaitu perspektif medis yang melihat dari sudut pandang profesional dan perspektif personal yang melihat dari sudut pandang penyintas. Kedua perspektif ini digunakan untuk membahas pemulihan dari berbagai dimensi. Dimensi klinis lebih memfokuskan pada hilangnya atau berkurangnya gejala. Dimensi psikologis menekankan keberfungsian para penyintas jiwa, yang menekankan pada karakteristik positif, seperti adanya harapan, keaktifan, pemberdayaan, makna hidup, dan keunikan individu dalam menjalani proses pemulihan. Dimensi sosial-budaya membahas tentang peranan keluarga dan agama, termasuk munculnya rasa malu pada penyintas ketika berada di tengah masyarakat, sebagai tanda dari pemulihan. Dimensi agama melihat bagaimana peran agama pada pemulihan skizofrenia.
Jorge Luis Borges, Realisme Magis, dan Filsafat

Dunia terus tumbuh dengan cepat tanpa sepenuhnya mampu kita pahami dan ikuti. Membaca membantu kita perlahan menyadari obskuritas dan ketidakpastian yang kita alami hari ini. Sebagaimana kita pun tahu, sastra adalah salah satu hal yang membuka ruang baru bagi pengalaman psikis kita sebagai individu maupun kelompok, karena darinya kita membaca kehidupan manusia, yang sekalipun dikemas sebagai sebuah fiksi, merupakan tangkapan terhadap realitas historis kita. Buku ini adalah kumpulan interaksi saya dengan buku-buku dan peristiwa. Saya membaca Borges, kemudian Bukowski, Orwell, Sapardi, Kundera, Blackpink, Saramago, Heidegger, dan lainnya, berusaha menangkap hal-hal lain yang tak tertangkap dalam sekali pembacaan. Semua itu membuat saya semakin ingin banyak membaca. Saya percaya bahwa, membaca akan memberikan peta kepada hati dan pikiran kita untuk menentukan arah dan letak yang mesti kita tuju sebagai manusia yang sebenarnya. Wawan Kurniawan