Pandemi Dan Anak Bangsa Menjadi Pintar


Download Pandemi Dan Anak Bangsa Menjadi Pintar PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Pandemi Dan Anak Bangsa Menjadi Pintar book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.

Download

Pandemi Dan Anak Bangsa Menjadi Pintar


Pandemi Dan Anak Bangsa Menjadi Pintar

Author: Dr. H. Pendi Susanto, M.Pd.

language: id

Publisher: Tsaqiva Publishing

Release Date: 2021-03-26


DOWNLOAD





Bismillahirahmanirrahiim. Ketika wabah corona menyebar, pemerintah menerapkan langkah 3M (mencuci tangan, memakai masker, mengambil jarak) dan 3T (testing, trace, treat) untuk membendung meluasnya penyebaran virus. Pola bekerja masyarakat pun berubah jadi “bekerja dari rumah” dan “belajar dari rumah” untuk mengurangi penyebaran virus. Tanpa disadari, kita telah memicu tumbuhnya kreativitas manusia mengubah “pola kerja mengambil jarak” dengan memicu pertumbuhan teknologi yang telah ditangkap Ketua Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab dalam buku “The Fourth Industrial Revolution” (2016). Akibat menjangkitnya Covid-19 yang berpotensi menular luas antar manusia, tumbuh gagasan mengembangkan jasa–jasa ekonomi dengan teknologi menggantikan peranan manusia. Akibatnya, memicu proses dehumanisasi dalam pembangunan, di antaranya, melalui proses robotisasi dalam Revolusi Industri IV. Klaus Schwab dalam bukunya sudah memperhitungkan kecenderungan tumbuhnya dampak negatif penerapan teknologi ini sehingga secara khusus ia mengangkat kebutuhan menumbuhkan emotional intelligence, yakni hati (heart), inspired intelligence, yakni jiwa (soul) dan physical intelligence, yakni badan (body). Apabila pola pembangunan serba digital ini berkembang cepat di dunia, tidaklah begitu halnya di kebanyakan negara berkembang. Bert Hofman dari Bank Dunia dalam Opportunities and Challenges of the 4th Industrial: IR4 (2018) mengungkapkan, berdasarkan ukuran Artificial Intelligence Readiness Index (Indeks Kesiapan Kecerdasan Buatan) McKinsey, Indonesia masuk kelompok “below threshold”. Dari kesiapan untuk melaksanakan IR4 berdasarkan EIU/ABB Automation Index dengan indeks rata– rata 62,1 untuk berbagai negara, Korea Selatan dianggap paling siap dengan indeks 91,1, Singapura 87,3 dan Indonesia 33,3. Berbagai indeks yang mengukur kesiapan suatu negara untuk melaksanakan Revolusi Industri IV menunjukkan Indonesia tergolong belum siap menyerap kebutuhan kecerdasan manusia yang dibutuhkan. Faktor strategis utama terletak pada masih rendahnya kualitas sumber daya manusia. Apabila kualitas SDM diukur dengan ukuran Program for International Student Assessment (PISA) yang setiap tiga tahun dinilai oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), maka pada tahun 2015 dari 70 negara yang dinilai kemampuan pelajarnya di bidang matematika, sains dan membaca, Singapura menduduki urutan pertama dengan skor 551,7 dan Indonesia urutan 62 dengan skor 395,3. Pada 2018, PISA skor Indonesia untuk membaca 371 (dibandingkan skor OECD: 487), Matematika: 377 (OECD: 489) dan Sains: 396 (OECD: 481). Dalam PISA 2019, China meraih posisi tertinggi, disusul Singapura. Dalam usaha mengatasi ketertinggalan pendidikan dibandingkan China dan Singapura, sejak 2020 di tengah pandemi Covid-19, Indonesia memaksakan pola pendidikan “belajar dari rumah” yang sama–sama kita ketahui kurang efektif dan rendah kualitasnya. Prof. Sri Moertiningsih dalam orasi ilmiahnya di tahun 2005 mengungkapkan, berkat keberhasilan kebijakan keluarga berencana, “rasio ketergantungan penduduk Indonesia” turun dari 54 (2000) ke 44 per 100 jiwa pada 2020–2030, sehingga membuka jendela peluang bagi Indonesia meningkatkan kualitas keterampilan dan keahlian penduduk usia 15 – 64 tahun, kelompok produktif yang terbanyak proporsinya dan terjadi hanya sekali di kehidupan bangsa kita. Sayangnya, dalam masa peluang berharga dan strategis ini, kita dihantam pandemi Covid-19 sehingga mengurangi kesempatan emas pendidikan normal bertatap muka. Sadar kualitas intelektualitas bangsa kita masih rendah dibandingkan negara–negara sekitar, seyogianya seluruh kekuatan bangsa dicurahkan untuk meningkatkan kualitas angkatan Bonus Demografi usia 15 – 64 tahun, agar tercapai cita–cita Indonesia untuk lepas landas pada tahun 2045. Buku yang ada di tangan para pembaca ini berasal dari beberapa tulisan lepas di harian Radar Cirebon, makalah, pokok–pokok diskusi yang penulis berikan pada tahun–tahun terakhir. Berkat usaha keras, serpihan pikiran yang berserakan dalam berbagai tulisan ini telah dapat dikumpulkan dan disusun sehingga menjadi wujudnya yang sekarang ini. Semoga refleksi pemikiran tentang pendidikan berkaitan dengan pandemik Covid-19 dengan ragam persoalan dan sajian solusinya akan menjadi bahan diskusi teman–teman yang berminat. Sebagai bahan diskusi, yang dalam beberapa masalah mungkin sangat kontroversi, penulis siap untuk dikritik. Sekali sebuah ide dilontarkan ke tengah masyarakat, orang harus siap menerima umpan balik dari ide yang dilontarkan itu. Buku ini ditampilkan pada buku dibagi dalam dua kategori, yakni: 1) Pandemik Covid-19 dan Mencerdaskan Bangsa, berisi tentang Pandemik Covid-19: Akselerasi Pendidikan 4.0, Pandemik Covid-19: Tantangan untuk Transformasi Pendidikan, Zona Ragu Pembukaan Sekolah, Pandemi, Memperdalam Krisis Pembelajaran, Pelajar (An) Baru di Masa Pandemi, Sisi Humanis dalam E-Learning di Tengah Pandemik Covid-19, Online Learning dan Manajemen Stres Siswa, Pendidikan dan Prioritas Vaksinasi, Menangkal Covid-19 dengan Spiritualisasi Human Being, Menakar Ideologi Kompetisi dan Pragmatisme Pendidikan pada Era Covid-19 dan [Nasib] Merdeka Belajar di Era Covid-19, dan 2) Pendidikan Indonesia dan Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 berisi tentang Indonesia Emas: Tantangan untuk Kebijakan Pendidikan yang Bermutu, Efek Covid-19 dan Lompatan Inovasi, Empathic Society: Megashift Pasca Covid- 19, Merdeka Belajar dan Belajar Merdeka: Nalar Pendidikan bermutu dan Refleksi Prioritas, Tantangan Mendidik Generasi Z, Pendidikan dalam Pusaran Era Industri 4.0, Tantangan Guru di Era Revolusi Industri 4.0, Problem-Posing Education: Kesiapan Pendidikan dalam Menghadapi ASEAN Economic Community, Desakralisasi Ujian Nasional: Gerakan Mengurai Masalah Pendidikan di Tingkat Hulu, Tersenyum di Sekolah Baru : Refleksi Masa Orientasi Siswa (MOS), Majulah Pendidikanku, Jayalah Bangsaku, Perspektif Pendidikan dalam Merespon Bencana dan Menelusuri Peta Jalan Pendidikan Nasional. Tersusunnya buku ini berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun akademis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan berbagai sumbangan hingga buku ini selesai. Kehadapannya-Nya, penulis panjatkan doa semoga budi baik Bapak/Ibu mendapat pahala yang sesuai. Akhirnya karya ini dalam salah satu tujuannya adalah untuk merangsang para pemerhati pendidikan untuk bersama–sama membuat peta pendidikan pada masa dan pasca pandemik yang bermutu sebagai tujuan dan acuan yang tertinggi. Penulis, Pendi Susanto

Pendidikan Karakter Versus Pembelajaran Daring di Masa Pandemi


Pendidikan Karakter Versus Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Author: Alfia Taris Nawangsih

language: id

Publisher: Unisri Press

Release Date: 2022-07-01


DOWNLOAD





Di masa pandemi virus corona, Pemerintah memberikan strategi cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran di web dan terputus. Dalam referensi Kata Besar Bahasa Indonesia, itu dicirikan sebagai sebuah organisasi, terkait melalui organisasi PC, web, dll. Penjemputan merupakan tindakan awal yang pas untuk bisa mencegah serta meredam penyebaran COVID, dan pelajar. tidak akan melewatkan contoh-contoh yang tersusun dalam kerangka berpikir tersebut selama satu tahun pelajaran. Meski otoritas publik telah memberikan strategi Lain Biasa yang bertujuan untuk memulihkan area keuangan yang telah mati selama sekitar 90 hari karena efek Coronavirus, area instruksi, terutama pembelajaran di sekolah, belum memikirkannya. momen yang akan dibuka sepenuhnya oleh otoritas publik. Ini karena anak-anak adalah anak-anak yang akan sering temperamental dan senang berkumpul dengan teman-teman mereka untuk memungkinkan penyebaran infeksi. Selanjutnya, penemuan yang saat ini sedang diselesaikan adalah jarak yang signifikan di alam. Jelas, ini adalah ujian bagi pendidik untuk mencapai hasil belajar, terutama dalam upaya pengajaran kepribadian anak-anak.

Usaha Pemberian Layanan yang Optimal Guru BK pada Masa Pandemi Covid-19 (Antologi Esai Mahasiswa Bimbingan dan Konseling)


Usaha Pemberian Layanan yang Optimal Guru BK pada Masa Pandemi Covid-19 (Antologi Esai Mahasiswa Bimbingan dan Konseling)

Author: Aditya Lupi Tania, dkk

language: id

Publisher: UAD PRESS

Release Date: 2021-06-28


DOWNLOAD





Antologi Esai ini disusun oleh mahasiswa praktikan berdasarkan hasil kegiatan PLP I atas bimbingan dosen pembimbing lapangan. Kegiatan PLP I ini dirancang dalam dua capaian, yaitu (1) membangun Jati diri pendidik dengan mengenal kultur sekolah, struktur organisasi sekolah dan tata kelola sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, dan kegiatan-kegiatan di sekolah. (2) Membangun jati diri pendidik dengan mengetahui praktik proses pembelajaran dan karakteristik siswa. Berdasarkan kegiatan tersebutlah mahasiswa praktikan menyusun esai sebagai respon dan kemampuan memberikan pendapat terhadap dunia pendidikan. Antologi ini diharapkan dapat menjadi motivasi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi diri dalam berlatih melatih menulis karya tulis ilmiah sebagai calon seorang pendidik.