Multikulturalisme Dalam Pandangan Ulama Nusantara

Download Multikulturalisme Dalam Pandangan Ulama Nusantara PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Multikulturalisme Dalam Pandangan Ulama Nusantara book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
MULTIKULTURALISME DALAM PANDANGAN ULAMA NUSANTARA

Praktik kehidupan multikultural sebenarnya sudah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu. Hal ini sebagaimana teori yang mengatakan bahwa corak Islam yang pertama kali masuk adalah Islam Sufistik yang bersifat inklusif, terbuka dan toleran terhadap masyarakat yang berbeda. Dari sinilah para Walisongo mengawinkan Islam dan budaya lokal sehingga dapat diterima secara luas oleh penduduk lokal. Ulama-ulama setelah generasi Walisongo juga mengikuti corak dakwah mereka yang inklusif dan toleran terhadap perbedaan yang ada. Nilai-nilai multikultural ditransformasikan oleh para ulama nusantara melalui karya-karyanya yang monumental. Karya kitab itu mencapai ratusan karya di berbagai bidang kajian keilmuan, khususnya tasawuf (dimensi mistik Islam) dan fiqih (dimensi hukum Islam). Dua disiplin ini kemudian menjadi dua disiplin pokok yang sangat besar pengaruhnya dalam membentuk mind set (paradigma) masyarakat secara luas.
SANG PECINTA ILMU

Simbah KH. Zainuddin merupakan salah seorang Kiai pesisir yang berada di daerah Lasem Rembang. Jasanya begitu besar khususnya dalam mendidik generasi bangsa, menjaga tradisi dan kearifan lokal, membangun persaudaraan antar umat beragama serta ikut berjuang melawan penjajah. Simbah KH. Zainuddin adalah sosok kiai pecinta ilmu. Hal ini dapat dibuktikan dengan produktivitasnya dalam menyusun syi’iran berbahasa Jawa dan menerjemahkan kitab dengan aksara pegon. Ia juga mendirikan madrasah sebagai tempat anak-anak menimba ilmu pengetahuan, baik itu ilmu-iImu umum maupun ilmu-ilmu agama. Dalam kehidupannya, Simbah KH. Zainuddin mampu menampilkan model interaksi sosial di kalangan umat atas dasar toleransi. Dia juga aktif dalam organisasi dan juga gerakan-gerakan sosial keagamaan bahkan politik, sebagai wadah beliau memperjuangkan hak-hak masyarakat, salah satunya hak mereka untuk mendapatkan akses pendidikan. Saat bangsa ini berusaha lepas dari penjajahan, ia pun turut berjuang di medan peperangan, sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air. Buku ini merupakan serangkaian tulisan yang menceritakan perjalanan hidup, pemikiran dan juga gerakan sosial keagamaan Simbah KH. Zainuddin. Semoga, pemikiran dan juga jasa-jasa beliau dapat memberikan inspirasi bagi generasi saat ini dan juga yang akan datang.
Bahasa Arab dan Isu Multikulturalisme di Pondok Pesantren Salafi

Buku ini mendiskusikan tentang isu-isu bahasa Arab dalam konteks sosiologi dan interaksinya dalam sebuah kultur masyarakat di luar dari tempat kelahirannya yaitu Dunia Arab. Buku ini secara sederhana menyajikan bagaimana bahasa Arab dipersepsikan oleh santri di Pondok Pesantren yang diidentifikasi memiliki faham Salafi Wahabi. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan pemahaman dan persepsi Salafi Wahabi terhadap bahasa Arab, alih-alih buku ini ingin menunjukkan betapa mainstream masyarakat Indonesia ketika belajar bahasa Arab maka tujuan utamanya adalah untuk memahami agama. Tentu saja tujuan mulia ini tidak salah, hanya saja dalam konteks masyarakat global mestinya terjadi shifting paradigm tentang bahasa Arab yang tidak harus selalu dipersepsikan sebagai bahasa Agama tetapi juga dapat berpeluang untuk menjamah ranah-ranah kehidupan lainnya seperti untuk tujuan diplomasi, bisnis, cultural exchange dan lainnya. Tentu butuh proses kea rah tersebut. Paling tidak buku ini dapat menjadi potret sederhana bahwa bahasa Arab di Indonesia perlu ditingkatkan dan diarahkan kepada tujuan-tujuan profesional kehidupan umat Muslim Indonesia.