Jungkir Balik Pers

Download Jungkir Balik Pers PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Jungkir Balik Pers book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
JUNGKIR BALIK PERS

“Buku kumpulan tulisan Nasihin Masha ini lebih daripada sekadar catatan jurnalistik, tapi juga mengungkapkan banyak aspek dinamika perubahan dalam kehidupan. Oleh karena itu, karya ini sekaligus menjadi kronik dalam perjalanan sejarah. Memandang cakupan isinya, karya ini perlu dibaca dosen/mahasiswa dan praktisi jurnalistik, juga pengamat perubahan sosial.” —Profesor Azyumardi Azra, CBE, Sejarawan, dan Intelektual Publik “Kajian Kang Nasihin Masha dalam buku ini menggambarkan kompleksitas persoalan yang dihadapi dunia pers di tengah terjangan keras arus perubahan yang begitu cepat. Sebagai salah satu personifikasi dunia pers Indonesia, Kang Nasihin menyingkapkan optimisme bagaimana tantangan diubah menjadi peluang oleh kalangan media di era post truth dan disrupsi digital.” —Rikard Bagun, Mantan Pemred Kompas dan Anggota Dewan Pengarah BPIP Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, media massa, jurnalistik]
Demokrasi di Era Digital

Author: Nasir Tamara
language: id
Publisher: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Release Date: 2021-11-16
“Makin dalam dan pentingnya teknologi digital satu dekade terakhir dan bagaimana teknologi itu telah membantu pemerintah menjalankan roda pemerintahan selama pandemi Corona yang dimulai sejak awal 2020 membuat saya tertarik untuk menyunting sebuah buku berikutnya tentang demokrasi pada era digital dan masa pandemi. Teknologi digital telah membantu hampir semua pemerintahan di dunia untuk terus menjalankan pemerintahan tanpa perlu bertatap muka. Manusia sanggup terus menjalankan tugas-tugas mereka dengan bekerja dari rumah menggunakan teknologi digital. Namun pada era pandemi banyak kebijakan di Barat yang secara prinsip bertentangan dengan asas demokrasi, paling sedikit untuk waktu yang pendek. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum membutuhkan informasi dalam bekerja. Pada era digital banjir informasi menerjang semua orang sehingga dibutuhkan kepandaian dan sikap kritis serta sumber informasi yang benar dan terpercaya untuk menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi digital melalui media sosial yang gratis dan cepat telah mengalahkan media-media cetak tradisional. Semua orang bisa menjadi produser informasi tanpa perlu menggunakan kaidah-kaidah pencarian informasi dan penerbitan baik cetak maupun digital yang biasa dilakukan oleh media-media tradisional. Untuk kepentingan politik atau ekonomi, banyak pihak yang tidak segan-segan menyebarkan hoaks, kabar bohong. Kita tahu peran media sosial dalam memenangkan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat dan mempengaruhi orang Inggris untuk keluar dari Uni Eropa melalui referendum Brexit. Suatu tantangan besar bagi kebebasan dan demokrasi sehingga banyak orang yang mempertanyakan masa depan demokrasi di dunia. Apalagi algoritma media sosial juga telah membelah masyarakat. Tidak banyak buku yang membahas tentang demokrasi yang memberikan sudut pandang yang komprehensif dari berbagai disiplin yang terbit di Indonesia. Saya berharap buku Demokrasi di Era Digital akan dapat memberi jawaban kepada pembaca Indonesia dan internasional untuk memahami pada apa yang telah, sedang, dan akan terjadi pada demokrasi di dunia dan pengaruhnya terhadap ekonomi serta budaya manusia.”
Pers Di Masa Orde Baru

Author: David T. Hill
language: id
Publisher: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Release Date: 2011-07-01
Media massa menjadi perantara komunikasi yang selalu dibutuhkan. Kehadirannya memberikan informasi kepada semua kalangan. Kerja keras para pemburu berita untuk menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi menjadi sebuah pekerjaan penuh risiko. Saat ini para pemburu berita lebih memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, memberikan informasinya, dan menerbitkan beritanya. Kebebasan ini merupakan hasil atas perjuangan keras di masa Orde Baru, yang di masa itu kondisinya sangat terkekang-akibat sebuah pemberitaan yang dianggap membahayakan kedudukan orang-orang yang berpengaruh, maka perusahaan Penerbit : an diberhentikan secara paksa dan ditarik izin terbitnya. Hal ini membuat wartawan, mahasiswa, seniman, politisi, kaum profesional, pengacara, dan cendekiawan berdemonstrasi selama berhari-hari di jalan-jalan untuk mendukung kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat. Apa yang sebenarnya terjadi pada kebebasan pers kala itu? Tidak pernah sebelumnya terjadi suatu pemberedelan 'disambut' dengan 'amarah' yang berkepanjangan, baik oleh wartawan dan pengelola media pers maupun pengamat dan pembaca media pers yang merasa prihatin. Belum pernah terjadi dalam sejarah pers di Indonesia, demontrasi yang memprotes pembatasan kebebasan pers terus menjalar dari satu kota ke kota lain, di sedikitnya 21 kota, selama lebih dari satu tahun.