Jingga Di Langit Magribi

Download Jingga Di Langit Magribi PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Jingga Di Langit Magribi book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Jingga di Langit Magribi

Meskipun berbeda dengan kehidupan di dunia pesrantren, Kamila harus bisa segera beradaptasi dengan lingkungan barunya di sekolah umum. Beruntung ada Ghiffari, kakaknya yang cukup populer di SMA elit itu, yang selalu siap menjaganya. Dan berkat Adam, ketua kelasnya, Kamila mulai terlibat dalam kegiatan di sekolah. Tidak bisa dipungkiri lagi, rasa suka dan saling mengagumi tumbuh di hati kedua remaja itu. Awalnya, Kamila masih ragu dan trauma. Ia tidak ingin patah hati untuk kedua kali. Tetapi, melihat keseriusan Adam untuk saling menjaga perasaan dan tidak berlebihan dalam menjalani hubungan, Kamila mulai memantapkan hati untuk melupakan masa lalu yang perih. Bahkan, ia yakin kehadiran Adam akan menambah kecintaannya kepada Allah. Namun, semesta justru memberitahu bahwa Rafa, sahabat karib kakaknya, adalah masa lalu Kamila. Ya, sang ketua OSIS yang atheis itu adalah orang yang membuatnya terpenjara dalam kenangan luka lama. Padahal Kamila sudah bertekad untuk membantu cowok berkebangsaan Aussie ini untuk kembali mengenal Tuhan. Dan, barangkali, Allah masih ingin menguji para pecinta-Nya. Adam dijodohkan dengan putri kyai. Di satu sisi, ia sangat mencintai Kamila. Ia ingin menikahi gadis shalihah itu setelah lulus sekolah dan mengajaknya untuk melanjutkan kuliah ke Mesir bersama-sama. Namun, di sisi lain, ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Sanggupkah Adam menolak perjodohan itu? Ataukah, ia memilih mengorbankan perasaannya pada Kamila dan tega mematahkan hatinya? Akankah Kamila mendukung Adam untuk menerima perjodohan tersebut untuk menunjukkan baktinya kepada orang tua dan kyai? Bagaimana pula perjalanan Rafa dalam mencari Tuhan? Bagaimana sebenarnya perasaan Rafa terhadap Kamila? Segala lika-liku perjalanan anak Adam untuk menjemput cinta-Nya tersaji penuh intrik dalam cerita yang sarat petualangan batin ini.
Titian Amanah Cinta

Kisah ini diawali dengan jatuhnya sebuah pesawat yang membawa seorang politikus ternama. sangat disegani dan berpengaruh bernama Muhammad El Faridz. Meski semua penumpang yang berada dalam pesawat yang jatuh tersebut hangus terbakar, namun Muhammad El Faridz ternyata masih dinyatakan hidup. Ia mengalami koma yang panjang dengan kondisi hangusnya itu. Dalam pengembaraan jiwanya yang kosong, ia bertemu dengan seseorang lelaki yang bercahaya. Dalam perjalanan mereka, ia diperlihatkan pada masa dimana ia hidup tiga puluh tahun yang lalu. Dari sanalah kemudian kisah ini berlanjut, tentang seorang Faridz yang tukang ikan, dan sekian banyak permasalahan hidupnya. Perjuangan hidupnya dalam mengemban amanah almarhum kedua orang tuanya, serta kisah cintanya pada Halimah yang harus terhalang karena kondisi keduanya. Dan hal itu membuatnya benar-benar meniti kepahitan yang sedemikian besar dalam kehidupannya. Upayanya untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya, serta memperjuangkan cintanya, berujung pada kegamangan imannya. Hingga akhirnya sang waktu merubah Faridz menjadi sosok yang sangat lain dan jauh dari titian agama yang pernah dimilikinya. Mampukah Faridz melewati semua kepahitan dan ujian hidupnya? Mampukah ia menemukan “jalan pulang” yang berliku dan penuh tipu daya?
Modern Indonesian Literature

The histQry of this book dates back exactly 20 years. When I first set foot on the shores O'f Indonesia in September 1947, I was, amongst other things, assigned the task 0'£ teaching Malay literature in an advanced teacher-training course, with the instructiOon to' lay stress on modern literature. This was easier said than done, as very little had been written Oon the subject, and few materials were available to me. From this period I recall with great gratitude the regular and friendly contacts I had with Mr. Sutan Takdir Alisjahbana, whO' in many ways me with information and documentatiO'n. helped The editQrs of the magazine "Kritiek en Opbouw" found my lecture nffies Qn some pre-war authors worth publishing. These articles, with an introduction on Bahasa Indonesia and some other additiQns, were subsequently coUected and published by Pembangunan under the title Voltooid Voorspel (Completed Prelude) (Djakarta 1950). The little book sold fairly quickly, but rather than publishing a new edition in Dutch the publisher was interested in bringing out an Indo~ nesian adaptation. Much material was added, the larger part of which had been CQllected by writing occasional reviews Qf Indonesian literary works for the Dutch newspaper Nieuwsgier in Djakarta. The text of the book was very conscientiously turned intO' Bahasa Indonesia by Anku Raihul Amar gl.