Jalan Tengah Golkar Mengutamakan Persatuan Dan Kesatuan Demi Kemajuan Bangsa

Download Jalan Tengah Golkar Mengutamakan Persatuan Dan Kesatuan Demi Kemajuan Bangsa PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Jalan Tengah Golkar Mengutamakan Persatuan Dan Kesatuan Demi Kemajuan Bangsa book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Jalan Tengah Golkar: Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan demi Kemajuan Bangsa

Author: Erwin Aksa & Sharif Cicip Sutarjo
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2024-02-14
Menjelang seabad usianya, Indonesia memiliki satu agenda penting, yaitu bagaimana semangat reformasi dijalankan secara berkelanjutan, positif, dan progresif. Perubahan secara cepat, baik di level nasional maupun global, mendesak kita untuk memaknai ulang wawasan, orientasi, serta aksi dan tindakan kita. Jalan Tengah Golongan Karya menghadirkan visi pembaruan Partai Golkar sebagai partai modern yang secara politik mengembangkan pendekatan dan wawasan moderatif Òmengarah ke tengahÓ; tidak terjebak pada beban ideologis, tetapi mampu relevan dengan dunia yang menghadapi berbagai ancaman, seperti keamanan dan kelestarian lingkungan hidup. Buku ini menjadi salah satu sumbangsih yang berharga bagi ikhtiar memajukan demokrasi di Tanah Air.
Decisive Moments

Account of Bacharuddin Jusuf Habibie, third president of the Republic of Indonesia, and his role in bringing Indonesia towards democracy.
The Republican Revolt

Author: Nazaruddin Sjamsuddin
language: en
Publisher: Institute of Southeast Asian Studies
Release Date: 1985
This book deals with the rebellion that occurred in Aceh, a province in the northern tip of the Indonesian island of Sumatra, in 1953-62. It traces the political stance of the Acehnese, a people who are well known for their centuries-old independence and heroism, in relation to their Central Government in Jakarta. Although the main theme of this book is about rebellion, it implicitly reveals the political life and behaviour of the Acehnese.