Dataran Dalam Kobaran Api

Download Dataran Dalam Kobaran Api PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Dataran Dalam Kobaran Api book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Seri Sastra Dunia: Dataran Tortilla

Author: John Steinbeck
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2016-06-16
Dataran Tortilla (Tortilla Flat) menggambarkan kehidupan kaum paisano—rakyat jelata yang berdarah campuran Spanyol, Indian, Meksiko, dan Kaukasia di sebuah daerah nelayan yang miskin. Danny, seorang non-konformis, memimpin sekelompok petualang, hidup bersenang-senang tanpa pertimbangan buruk-baik. Tapi sebuah tragedi yang menimpa kelompok petualang ini merupakan amanat halus dari pengarang mengenai nilai hakikat manusia dalam menghadapi nasib.
Dataran dalam Kobaran Api

Juan Rulfo salah satu penulis Meksiko (dan Amerika Latin) paling berpengaruh dari abad kedua puluh, meski hanya pernah menulis dua buku, yaitu novel Pedro Páramo (1955) dan kumpulan cerita El llano en llamas (1953). Cerita-cerita dalam buku ini memotret secara tajam kehidupan penduduk desa-desa di pedalaman Meksiko pada masa menjelang industrialisasi, mengikuti masa Revolusi yang panjang. Kemiskinan dan keterpencilan adalah gambaran kehidupan sehari-hari, namun tokoh-tokoh Rulfo sangat kuat: kendati sekeliling mereka diliputi keputusasaan, mereka orang-orang yang penuh harga diri, integritas, dan martabat tak tergoyahkan. Dari kumpulan cerita ini, para pembaca novel Pedro Páramo akan mengenali lanskap gersang serta muram yang dilukis oleh Rulfo; para pembaca baru diberi gambaran realistis yang akan terasa kontras secara mengejutkan saat membaca novelnya. “Satu-satunya penulis Meksiko yang telah memberikan imaji---alih-alih sekadar deskripsi---tentang lanskap kami.” – Octavio Paz
Yerusalem, Yerusalem

Buku ini mengisahkan perjuangan personal Lesley Hazleton saat menjalani kehidupannya di Yerusalem, sebagai jurnalis. Lesley menulis apa yang ia lihat, apa yang ia rasakan, dan apa yang ia alami: tentang rasisme, konflik, pertumpahan darah, dan juga bagaimana peranan agama dalam setiap ledakan-ledakan kekerasan yang terjadi. Yerusalem yang autentik, yang apa adanya, yang sebenarnya, yang terlepas dari perspektif politik subjektif, disajikan oleh Lesley dengan begitu apik. Inilah Yerusalem dalam bentuk teks. Alur tulisan dalam buku ini bergerak maju-mundur, melintasi waktu di masa lalu dan masa sekarang, melacak kembali jejak-jejak perubahan politik dan sosial yang telah mengubah bentuk pemerintahan Israel sejak Perang Enam Hari, dan menguraikan kepelikan konflik tak berkesudahan antara kelompok Yahudi religius dan Yahudi sekuler. Lesley menjelajahi berbagai bentuk perpecahan jiwa—jiwa sejati orang Israel dan dirinya sendiri—melukiskan satu potret kota yang intim, jujur, dan memiliki daya tarik kuat.