Aku Dalam Budaya Telaah Teori Metodologi Filsafat Budaya

Download Aku Dalam Budaya Telaah Teori Metodologi Filsafat Budaya PDF/ePub or read online books in Mobi eBooks. Click Download or Read Online button to get Aku Dalam Budaya Telaah Teori Metodologi Filsafat Budaya book now. This website allows unlimited access to, at the time of writing, more than 1.5 million titles, including hundreds of thousands of titles in various foreign languages.
Aku dalam Budaya: Telaah Teori & Metodologi Filsafat Budaya

Author: Dr. Toeti Heraty Noerhadi
language: id
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Release Date: 2013-05-28
Alam dan budaya kerap dipandang sebagai dua hal yang berlawanan. Toeti Heratymengelindan keduanya di atas panggung bernama subjektivitas—sang aku yang bertegangandengan bukan-aku dalam dunia bersama. Sang aku ternyata mengandung banyak matra dengan pelbagai eksesnya, namun tetap memiliki peluang untuk terbuka terhadap keragaman realitas. Melalui buku ini, kita pelan-pelan belajar bagaimana menemukan orientasi budaya yang jernih di tengah-tengah simpang siur gejala kehidupan.Dr. Karlina Supelli Pengajar Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Penerbitan kembali Aku dan Budaya karya Dr. Toeti Heraty Noerhadi layak disambut dengan gembira oleh mereka yang berkecimpung di bidang filsafat dan budaya. Bukuini sangat kaya dengan informasi mutakhir, yang membuka wawasan kita mengenai manusia yang mencipta, mentransformir dan menafsirkan budaya di satu pihak dan dipihak lain manusia yang dipengaruhi dan bahkan dibentuk oleh budaya.Prof. Dr. M. Sastrapratedja, SJPengajar Filsafat, Sekolah Tinggi Filsafat DriyarkaraHal yang amat penting diutarakan ibu Toeti Heraty dalam buku ini adalah perlunyadekonstruksi terhadap paradigma ilmu pengetahuan sosial-budaya yang ada, dan perlunyaketerbukaan berpikir yang bersifat membebaskan. Tujuannya tiada lain agar ilmupengetahuan memberikan solusi konkret bagi berbagai problem sosial kontemporeryang dihadapi manusia masa kini. Pemikiran ibu Toeti memberi inspirasi bagi lahirnyakajian sosial-budaya yang lebih kritis dalam banyak isu, seperti gender, feminisme, multikulturalisme,dan pluralisme. Kajian kritis amat dibutuhkan demi menemukan carayang efektif dalam mewujudkan kemaslahatan umat manusia.Prof. Dr. Musdah MuliaKetua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ)Karya ini harus dihargai tinggi, belum banyak penulis-pemikir Indonesia yang telahmenjelajahi pemikiran filsafat, khususnya Eropa, yang memengaruhi pola pikir umatmanusia sejagat. Buku ini mengingatkan saya kepada karya Bung Hatta “Alam fikiranYunani” puluhan tahun yang silam.
Religion, Education, Science and Technology towards a More Inclusive and Sustainable Future

Author: Maila D.H. Rahiem
language: en
Publisher: Taylor & Francis
Release Date: 2024-02-28
This book addresses topics relating to religion, education, science, and technology, and explore their role in developing a more inclusive and sustainable future. With discussions viewed through the lenses of religious and Islamic studies, education, psychology, social science, economics, and natural science, the book is interdisciplinary. It also brings together a range of diverse work by academics around the world including Indonesia, Malaysia, the United States, Australia, Kenya, Germany, and the Philippines. The papers are derived from the 5th International Colloquium on Interdisciplinary Islamic Studies (ICIIS 2022), a prestigious event designed to provide a global forum for academicians, researchers, practitioners, and students to present their research findings to global experts. ICIIS was hosted by (State Islamic University/UIN) of Syarif Hidayatullah Jakarta’s School of Graduate Studies, Indonesia in collaboration with UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia, UIN Mataram Nusa Tenggara Barat, Indonesia and Umma University Kajiado, Kenya. The Open Access version of this book, available at http://www.taylorfrancis.com, has been made available under a Creative Commons [Attribution-Non Commercial-No Derivatives (CC-BY-NC-ND)] 4.0 license. Funded by UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mengenang Sang Baronese Kebudayaan: PROF. DR. TOETY HERATY

Author: St. Sularto dan Andreas Haryono
language: id
Publisher: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Release Date: 2021-12-13
‘Figur Ibu Toeti Heraty bukan saja panutan di multibidang, namun juga sosok yang secara nyata berbuat sesuatu untuk bangsa dan kemanusiaan. Bentang aktivitasnya luas, mulai dari menulis puisi, kolektor lukisan, pengusaha, akademisi, pemikir, penulis buku, serta tokoh kunci di berbagai gerakan sosial. Saya sependapat bahwa untuk memahami pemikiran Ibu Toeti, maka membaca festschrift buku ‘Mengenang Sang Baronese Kebudayaan Prof. Dr. Toeti Heraty’ ini menjadi syarat dasarnya.” - Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Hal ihwal yang melintas, yang berubah dan aus, yang tak luar biasa, yang dilewatkan ide-ide besar — itulah yang memikat dalam sajak-sajak Toeti Heraty.” - Goenawan Mohamad, Jurnalis dan Sastrawan. “Jadi bisalah dipahami kalau dalam perjalanan waktu saya pun semakin sadar juga bahwa Ibu Toeti bukan sekadar seorang guru besar (profesor) dan seorang ilmuwan utama yang telah mendapat penghargaan akademis internasional, ia adalah pula seorang penyair anak bangsa yang tidak mudah terlupakan. Jadi janganlah heran kalau kemudian saya sadar juga bahwa Ibu Toeti bukanlah sekadar “pemberi” butir-butir pengetahuan akademis dan percikan literer yang memukau, ia adalah pula “pembina” rasa hayat keilmuan yang tidak mudah tertandingi.” - Taufik Abdullah, profesor peneliti ahli BRIN, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pustaka Obor Indonesia. “Dengan keluasan wilayah perhatiannya, kelebaran daya jelajah intelektualnya, dan keragaman peran yang diembannya, Bu Toeti bisa dikatakan sebagai representasi intelektual “kultur ketiga”. Intelektual “kultur ketiga” merupakan sintesis yang memberikan jalan keluar dari kecenderungan eksklusivisme intelektual “kultur pertama” (literary intellectuals) dan “kultur kedua”(scientists).” - Yudi Latif, Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) tahun 2017-2018, kolomnis di harian Kompas.