Mak Comblang Dalam Islam

THE MAX CHOMBLANK

Seberapa banyak para gadis dan pemuda lajang di zaman ini yang berjalan kurang lurus? Lirik kiri, lirik kanan mencari curahan hati dan belahan jiwa, alias soul mate. Padahal ada satu cara lain yang sudah jadi tradisi dari zaman dulu sampai sekarang digunakan untuk mencari jodoh yakni perantaraan Mak Comblang. Cara ini relatif mudah, murah, sesuai syariah. Buku ini menceritakan berbagai karakter, kisah, hikmah, dalam perjalanan karir percomblangan yang telah dilalui penulis dan sudah berhasil mempersatukan lebih dari 21 pasangan. Mudahmudahan bermanfaat bagi para jombloer yang masih berikhtiar menemukan pasangannya dan juga bagi teman-teman yang ingin membangun rumah di surga dengan meniti karir sebagai mak comblang. --- “Di dunia tarbiyah Aceh, nama Rosaria Indah sudah tak asing lagi. Ustazah ‘aneh’ yang rela disibukkan oleh orang lain. Ia mencoba meramu pengalaman inspiratif menjadi bacaan yang menjempolkan 10 jari tangan. Buku yang layak dibaca sebagai penuntun, panduan mak comblang dalam membahagiakan hati, dan penuntun pribadi untuk siap dicomblangi secara syar’i. Benarbenar menakjubkan!” — Cut Januarita, Dewan Penasihat FLP Aceh dan Perempuan Inspiratif Nova 2009. “Rosa telah melakukan suatu amal indah yang tak banyak orang bisa melakukannya. Spirit itu yang ia tularkan saat kita membaca buku yang indah, bersahaja, sekaligus mencengangkan ini.” — Helvy Tiana Rosa, Penulis dan Dosen. “Buku ini bukan hanya berteori. Ia hadir sebagai akumulasi pengalaman praktis sang penulis dalam memediasi proses pernikahan islami dan bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua dalam merawat dan menjaga kebaikan keluarga.” — Cahyadi Takariawan, Konselor Ahli di Rumah Keluarga Indonesia (RKI) dan Jogja Family Center (JFC)

Taaruf, Proses Perjodohan ala Islam

Istilah taaruf, kini sudah semakin dikenal, dengan makin banyaknya orang yang mempraktekkan taaruf, sebagai salah satu cara menuju mahligai rumah tangga yang sesuai syariat. Dahulu, orang mengenal istilah pacaran, yang kini konotasinya menjadi negatif karena akibat-akibat yang dihasilkannya. Mahligai rumah tangga, hendaknya dibangun di atas pondasi yang kuat, demi terciptanya suasana sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Mencari jodoh janganlah seperti membeli kucing dalam karung, juga tidak seperti mencicipi makanan contoh di supermarket. Pernikahan adalah perjanjian yang sangat kuat dengan Allah. Jadi, kita tidak boleh main-main dalam memilih pasangan hidup, agar tidak menyesal di kemudian hari. Untuk itulah dibutuhkan sebuah proses perkenalan yang lazim disebut dengan taaruf, yang pada prakteknya jauh berbeda dengan pacaran. Buku ini menjelaskan semua tentang taaruf; pengertian taaruf, perbedaannya dengan pacaran, cara melakukan taaruf, taaruf dengan calon mertua, taaruf setelah menikah, dan menyertakan kisah-kisah taaruf yang dialami oleh para narasumber di dalamnya.

Jumpalitan mencari sang pangeran